UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI MI KLOPO GODO GOMBONG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Madrasah adalah salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar dan mengajar untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, antara lain ialah menjadi manusia yang berprestasi dan berbudi luhur.
Dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulian, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. )
Tantangan utama dewasa ini adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang diharapkan yaitu menjadi manusia yang produktif, madiri dan bertanggung jawab. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu agenda utama yang dilaksanakan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong, upaya ini diharapkan agar lembaga pendidikan ini dapat menghasilkan manusia yang berkualitas sehingga mempunyai nilai lebih serta dapat memberikan manfaat untuk lingkunganya. Untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong diperlukan peran aktif kepala madrasah serta dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak dan juga masyarakat di lingkungan madrasah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan, masih ditemukan beberapa kekurangan dan kesenjangan yaitu masih tedapat siswa yang belum terlibat secara aktif dikarenakan proses pembelajaran yang kurang mengena pada sasaranya dan masih dijumpainya siswa dan guru yang datangnya terlambat seta adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai juga lambatnya informasi yang diterima dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan demikian kepala madrasah perlu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik dan menuntut agar benar-benar mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada, meningkatkan kualitas pendidikan bukanlah pekerjaan yang ringan, melainkan didalamnya masih banyak persoalan yang dihadapi, sehingga hal ini diperlukan kepala madrasah yang mempunyai ketekunan yang dapat menghantarkan tumbuh kembangnya pendidikan.
Keadaan yang demikian menjadikan penulis tertarik dan merasa perlu untuk mencermati kembali dan timbul keniatan penulis untuk meneliti upaya kepala kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013 untuk dikaji dan dibahas sebagai karya ilmiah.
B. Pembatasan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka perlu adanya pembatasan masalah agar tidak keluar dari tujuan penelitian, batasan masalah tersebut adalah :
1. Upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
3. Hasil upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu :
1. Bagaimana upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimana hasil dari upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013?
D. Penegasan Istilah
Perlu kiranya untuk menghindari adanya kesalahan dalam menafsirkan judul skripsi ini, maka penulis perlu memberikan penegasan istilah dalam judul yang sekaligus menjadi batasan dalam pembahasan selanjutnya, yaitu :
1. Upaya
Upaya adalah usaha untuk mencapai suatu maksud guna mencegah persoalan. ) Usaha yang dimaksudkan dalam penulisan sekripsi ini adalah upaya yang belum pernah dilakukan oleh kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong.
2. Kepala Madrasah
Kepala madrasah adalah orang yang pertama disuatu madrasah yang bertanggungjawab penuh atas jumlahnya suatu proses belajar mengajar di madrasah yang dipimpinya yang menyangkut tugas-tugas bagaimana harus mengatur seluruh program madrasah. ) Kepala madrasah yang penulis maksudkan dalam pembahasan ini yaitu seseorang yang bertanggungjawab penuh dalam suatu lembaga pendidikan.
3. Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan adalah kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latiham yang berlangsung di sekolah atau diluar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik secara mutu agar dapat memainkan peran secara tepat dalam berbagai lingkungan kehidupan. ) Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai dari pendidikan yang ditunjukan melalui prestasi pada diri siswa.
4. MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong
MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong adalah lembaga pendidikan Islam formal yang setingkat dengan Sekolah Dasar (SD). Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan sekolah yang berciri khas agama Islam yang menyelenggarakan program 6 tahun.
Dengan demikian yang dimaksud dengan judul skripsi upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013 adalah studi deskriptif analitik yang bersifat kualitatif yang membahas tentang upaya kepala madrasah dalam meningkatkan pendidikan dan faktor-faktor yang mendukung dan penghambat peningkatan pendidikan serta hasil yang sudah ditempuh kepala madrasah.
E. Tujuan Penelitian
Sebagaimana rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui hasil dari upaya kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
F. Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, hasil dari penelitian ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Aspek teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara teoritis, khususnya tentang upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga formal maupun non formal seperti di lembaga-lembaga pelatihan serta memperkaya khasanan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Aspek praktis
a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kepala madrasah dan guru dalam mengatasi persoalan yang muncul dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Menjadi bahan masukan bagi guru tempat penulis melakukan penelitian demi perbaikan pelaksanaan pendidikan dimasa yang akan datang, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan
c. Sebagai pertimbangan bagi madrasah dalam mengambil kebijakan selanjutnya serta sebagai pembanding bagi generasi peneliti yang sejenis.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Kepala Madrasah
a. Pengertian Kepala Madrasah
Kepala madrasah yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah kepala sekolah adalah orang yang pertama disuatu sekolah atau madrasah yang bertanggungjawab penuh atas jumlahnya suatu proses belajar mengajar di sekolah atau di madrasah yang dipimpinya yang menyangkut tugas-tugas bagaimana harus mengatur seluruh program sekolah. ) Kepala madrasah adalah menejer, kepemimpinan kepala madrasah terlihat dari kemampuanya menggerakan dan mendorong kinerja guru untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Kepala madrasah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan madrasah, menentukan bagaimana tujuan madrasah dan pendidikan yang akan direalisasikan. Aktivitas kerja madrasah merupakan gambaran kepemimpinan yang diterapkan kepala madrasah dalam memimpin anak buahnya.
Kepala madrasah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong untuk dapat mewujudkan visi dan misi serta tujuan juga sasaran madrasah melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu, kepala madrasah dituntut untuk memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah atau madrasah. ) Kepala madrasah merupakan personil yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan madrasah, ia mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan madrasah. Kepala madrasah yang dimaksud adalah perumusan tujuan kerja, membuat kebijakan seolah dan mengatur tata kerja (mengorganisasi) madrasah.
Untuk kepentingan tersebut kepala madrasah harus mampu memobilisasi sumber daya madrasah dalam kaitanya dengan :
1) Perencanaan dan evaluasi
2) Pengembangan kurikulum
3) Pengembangan pembelajaran
4) Pengelolaan ketenagaan
5) Pengelolaan sarana dan sumber belajar
6) Pengelolaan keuangan
7) Pelayanan siswa
8) Hubungan madrasah dengan masyarakat
9) Penciptaan iklim sekolah. )
b. Peran Kepala Madrasah
Pada tingkat madrasah, kepala madrasah sebagai figur kunci dalam mendorong perkembanagan dan kemajuan madrasah, kepala madrasah tidak hanya meningkatkan tanggungjawabnya dan otoritasnya dalam program madrasah, kurikulum dan keputusan personil, tetapi juga mempunyai tanggungjawab meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa dan programnya.
Pekerjaan kepala madrasah merupakan pekerjaan yang sangat berat yang menuntut kemampuan ektstra, meskipun pengangkatanya dilakukan dengan tidak sembarangan, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman, namun tidak sendirian membuat kepala madrasah menjadi professional dalam menjalankan tugas.
Dinas pendidikan telah menetapkan kepala madrasah harus mampu melaksanakan pekerjaan sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zamanya. Kepala madrasah juga harus mampu berperan sebgai leader, innovator dan motivator, dengan demikian dalam paradigma baru manajemen pendidikan, kepala madrasah setidaknya harus berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, leader, innovator dan motivator. ) Dibawah ini akan penulis paparkan satu persatu fungsi dan peran kepala madrasah, agar semakin jelas pemahamnya, yaitu :
1) Kepala madrasah sebagai pendidik (edukator)
Kepala madrasah dalam melaksanakan fungsinya harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di madrasahnya, menciptakan iklim kondusif di madrasah, memberikan dorongan kepada tenaga kependidikan serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik, harus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan para guru.
2) Kepala madrasah sebagai manajer
Setiap organisasi pada hakekatnya mempunyai manajer, begitu pula pada organisasi madrasah, kepala madrasah akan berperan sabagai manajer untuk melaksanakan manajemen pendidikan di madrasah. Manajemen menunjukan suatu proses. Kata proses menunjukan suatu tindakan yang berharap dan sistematis, bukan suatu yang sudah jadi sedangkan aktivitas manajemen meliputi plaining, organizing, leading dan controlling. Aktivitas ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Pada organisasi madrasah, kepala madrasah berfungsi sebagai manajer di sekolahnya, harus benar-benar paham terhadap posisi sebagai manajer, agar pelaksanaan bisa berjalan dengan baik.
3) Kepala madrasah sebagai administrator
Kepala madrasah selaku administrator mempunyai fungsi yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengkoordinasikan serta mengawasi seluruh kegiatan yang diselenggarakan disuatu sekolah.
4) Kepala madrasah sebagai leader
Kepala madrasah mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di madrasah nya. Berkembangnya semangat kerjasama yang harmonis, minat terhadap perkembangan mutu professional diantara guru, banyak ditentukan oleh kepemimpinan kepala madrasah. Dalam menjalankan peran dan fungsinya, kepala madrasah harus mampu mengembangkan dan menyalurkan kebebasan berfikir dan memberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, mengembangkan suasana kerjasama yang efektif dan saling menghargai serta saling membantu dalam menyelesaikan masalah.
Kepala madrasah sebagai pemimpin disebuah lembaga madrasah harus menpilkan sikap dan prilaku sebagai seorang pemimpin sebagaimana yang telah ditetapkan, sikap dan prilaku tersebut antara lain yaitu :
a) Mencintai kebenaran dan hanya takut pada Allah SWT.
Pemimpin yang beriman harus berpegang teguh pada fiman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 147, yaitu :
١٤٧() الْحَقُّ مِنْ ۖ رَبِّكَ ﻔﻼﺗﮑﯡﻨﻦﻣﻦٱﻠﻣﻣﺗﺮﻴﻦ
Artinya : Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu. (Q.S. Al Baqarah : 147). )
b) Memelihara kesehatan jasmani dan ruhani
c) Memiliki pandangan luas didasari kecerdasan yang memadai
d) Senang bergaul, ramah dan terbuka pada kritik orang lain
e) Memiliki semangat untuk memajukan pendidikan
f) Bertanggungjawab dalam mengambil keputusan dan konskwen serta bijaksana dalam melaksanakanya.
5) Kepala madrasah sebagai inovator
Rangka melaksanakan fungsi sebagai innovator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberi keteladanan kepada seluruh tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
6) Kepala madrasah sebagai motivator
Sebagai motivator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk memeberikan motivasi kepada seluruh tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satu yang harus diperhatikan adalah mengfungsikan komponen-komponen diatas secara optimal, sehingga semua pogram pendidikan dapat tercapai dengan baik.
c. Syarat-Syarat Kepemimpinan Kepala Madrasah
Kepala madrasah mempunyai posisi yang strategis dalam pengembangan madrasah, ia harus mampu mendorong dan mengerahkan kinerja para guru dan staf yang berkaitan dengan jalanya penyelenggaraan pendidikan.
M. Idochi Anwar, mengatakan, ada empat syarat kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin pendidikan, yaitu :
1) Kemampuan mengorganisasikan dalam merumuskan perbaikan pengajaran dalam bentuk program yang lengkap.
2) Kemampuan untuk membangkitkan kepercayaan pada diri sendiri dan guru-guru.
3) Kemampuan untuk membina dan memupuk kerjasama dalam mengajukan dan melaksanakan program-program supervisi.
4) Kemampuan untuk membimbing guru-guru agar mempunyai kerelaan dan bertanggungjawab secara aktif pada setiap usaha-usaha sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah. )
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala madrasah perlu memiliki kompetensi dasar yang serupa komptensi dasar manajerial, yaitu :
a) Komptensi teknis (technical skill)
Ketrampilan yang berhubungan dengan pengetahuan, metode dan teknis-tekniks dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Dalam prakteknya, keterlibatan seorang pemimpin dalam setiap bentuk tecnikal skill disesuaikan dengan status atau tingkatan si pemimpin itu sendiri.
b) Komptensi manusiawi (human skill)
Ketrampilan ini menunjukan kemampuan seorang pemimpinidalam bekerja dengan dan melalui orang lain secara efektif dan untuk membina kerjasama. Untuk mencapai kemampuan tersebut pemimpin harus dapat mengenal dirinya sendiri, ekseptansi diri sesama orang lain. Ketrampilan manusiawi sangat strategis untuk dapat memperoleh produktivitas organisasi yang tinggi, karena dalam implementasinya terwujud pada upaya bagaiman seorang pemimpin mampu memotivasi bawahanya.
c) Komptensi konseptual (Konseptual skill)
Ketrampilan ini menunjukan kemampuan dalam berfikir, seperti menganalisa suatu masalah, memutuskan dan memecahkan masalah dengan baik. Untuk menerapkan ketrampilan ini seorang pemimpin dituntut memiliki pemahaman yang utuh terhadap organisasi dan pada atas dasar tujuan dan kebutuhan kelompoknya sendiri. )
2. Guru
a. Pengertian Guru
Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru adalah figur manusia yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru mesti dilibatkan dalam agenda pembicaraan terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal. Hal itu tidak dapat disangkal karena lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru.
Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. ) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidik dijelaskan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususanya serta partisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. ) Guru sebagai figur sentral dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, guru diharapkan memiliki karakteristik kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis-pedagogis.
Dalam rangka mengembangkan tugas professional maka disarankan guru memiliki persyaratan kepribadian sebagai guru yaitu :
1) Harus memiliki bakat sebagai guru,
2) Harus memiliki keahlian sebagai guru,
3) Memiliki kepribadian yang baik dan integritas,
4) Memiliki mental yang sehat,
5) Berbadan sehat,
6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas,
7) Guru adalah manusia berjiwa pancasilais,
8) Guru adalah seorang warga negara yang baik. )
Untuk tercapainya tujuan tersebut, maka guru memegang peranan penting tidak hanya sekedar mentransferkan ilmu pengetahuan kepada murid tetapi lebih dari itu terutama dalam membina sikap dan ketrampilan mereka. Untuk membina sikap murid, guru bidang studi yang sangat menentukan, sebab pendidikan sangat menentukan dalam hal pembinaan sikap karena banyak membahas tentang pembinaan sikap mengenai aqidah dan akhlakul karimah.
b. Tugas Guru
Guru memegang peranan yang penting dalam proses belajar mengajar, dipundaknya terpikul tanggungjawab utama ke-efektifan seluruh usaha kependidikan persekolahan. Masyarakat telah mengakui bahwa guru merupakan satu diantara sekian banyak unsur pembentuk utama calon anggota masyarakat, walaupun perwujudan dari pengakuan yang berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Hal ini akan mendorong para guru bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggungjawab atas peranan yang diembannya, yaitu :
1) Sebagai pengajar
2) Sebagai pembimbing, dan
3) Sebagai administrator kelas. )
Peteres berpendapat sama dengan yang diatas, Peters lebih menekankan bukan pada peranan guru akan tetapi pada tugas dan tanggungjawab guru yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing dan guru sebagai administrator kelas. ) Sebagai pengajar, guru mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar mengajar. Seorang guru dalam menjalankan profesi keguruannya, harus mampu melaksanakan beberapa hal yang meliputi empat pokok yaitu menguasai bahan pengajaran, merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan, memimpin, dan mengelola proses belajar mengajar, serta menilai kegiatan belajar mengajar. Sebagai pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan kepada pelajar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, sebab proses belajar pelajar sangat berkaitan erat dengan berbagai masalah diluar kelas yang sifatnya non akademis. Seorang guru juga harus mampu sebagai administrator yang mencakup ketatalaksanaan bidang pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya, seperti mampu mengelola sekolah, memanfaatkan prosedur dan mekanisme pengelolaan tersebut untuk melancarkan tugasnya, serta bertindak sesuai dengan etika jabatan.
Menurut Ivon K. Davis, tugas guru adalah merangkai bahan pelajaran dan menyediakan kesempatan dan kemungkinan bagi murid agar pelajaran diterima dengan gairah dan senang, supaya semua murid memahami pelajaran itu dengan baik. ) Tugas guru tidak terbatas pada memberikan informasi kepada murid namun tugas guru lebih konprehensif dari itu. Selain mengajar dan membekali murid dengan pengetahuan, guru juga harus menyiapkan mereka agar mandiri dan memberdayakan bakat murid mendisiplinkan moral mereka, membimbing hasrat dan menanamkan kebajikan dalam jiwa mereka. Guru harus menunjukkan semangat persaudaraan kepada murid serta membimbing mereka pada jalan kebenaran agar mereka tidak melakukan perbuatan yang menyimpang.
c. Peranan Guru
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan, sebab guru bertanggungjawab terhadap perkembangan dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik. Menurut Indrajati Sidi guru masa depan tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik semata-mata, tetapi harus memerankan diri sebagai pelatih (coach), pembimbing (conselor) dan manager belajar (learning manger). )
1) Guru sebagai pendidik
Pendidik adalah semua orang yang sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan. Oleh karena itu, maka tugas guru adalah berupaya memberikan beberapa rangsangan positif agar siswa dapat melakukan serangkaian aktivitas dalam rangka membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan terpendam yang berada didalam dirinya secara laten. Selanjutnya, kaitannya dengan pendidikan dan peran pendidik adalah keseimbangan muatan yang diberikan oleh pendidik dalam membangun kekuatan emosi dan spiritual anak didik. Untuk itu, tentu saja guru tidak cukup hanya dengan berperan sebagai pengajar, tetapi harus berperan sebagai pendidik (educator).
2) Guru sebagai pendorong perkembangan siswa (motivator)
Dalam kaitan dengan pembahasan point ini, barangkali sangat tepat jika kita membicarakan peran guru sebagai motivator dan pendorong perkembangan dan kematangan kejiwaan dan intelektual anak didik. Sebagai motivator, guru diharapkan dapat memberikan kemungkinan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi mereka secara mandiri. Konsep ini sangat tepat dilakukan dalam rangka mengimbangi perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih. Dengan demikian, dalam proses balajar mengajar, bukan terletak pada upaya guru dalam menyampaikan pelajaran atau materi ajar, melainkan bagaimana guru mampu membangun minat siswa untuk belajar secara mandiri dalam mencapai tujuan belajar.
3) Guru sebagai penata proses belajar mengajar (manager)
Secara administratif, tugas guru memang tidak lepas dari lingkungan sekolah yang secara formal dikelola dengan rapi melalui aturan-aturan administratif tertentu. Dalam hubungan ini, seorang guru yang baik adalah mereka yang mampu menata suasana secara apik sehingga menimbulkan suasana belajar yang sejuk dan tenang bagi anak didik. Dalam peranannya sebagai pengelola kelas dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisir, lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap lingkungan belajar itu sangat menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan belajar yang baik adalah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
3. Kualitas Pendidikan
a. Pengertian Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan adalah kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latiham yang berlangsung di madrasah atau diluar madrasah untuk mempersiapkan peserta didik secara mutu agar dapat memainkan peran secara tepat dalam berbagai lingkungan kehidupan. ) Bahwa kualitas pendidikan merupakan hasil dari lulusan yang sesuai dengan harapan masyarakat baik dalam kualitas pribadi, moral, pengetahuan maupun komptensi kerja menjadi syarat mutlak dalam kehidupan masyarakat yang terus berkembang. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa kualitas pendidikan merupakan kualitas lulusan, kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa selama dalam belajar mengajar.
b. Dasar-Dasar Program Kualitas Pendidikan
Banyaknya masalah yang diakibatkan oleh lulusan pendidikan yang tidak bermutu, maka program dan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan hal yang teramat penting. Untuk melaksnakan program peningkatan kualitas pendidikan diperlukan beberapa dasar yang kuat, yaitu :
1) Komitmen pada perubahan
2) Pemahaman yang jelas pada kondisi yang ada
3) Mempunyai visi yang jelas terhadap masa depan
4) Mempunyai rencana yang jelas. )
c. Prinsip-Prinsip Peningkatan Kualitas Pendidikan
Ada beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan program kualitas pendidikan diantaranya sebagai berikut.
1. Peningkatan kualitas pendidikan menurut kepemimpinan professional dalam bidang pendidikan.
2. Kesulitan yang dihadapi oleh profesional pendidikan adalah ketidak mampuan mereka dalam menghadapi kegagalan sistem yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada.
3. Peningkatan kualitas pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan, norma dan kepercayan lama harus dirubah, sekolah harus belajar bekerja sama dengan sumber-sumber yang terbatas, para profesional pendidikan harus membantu pada siswa dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan guna bersaing di dunia global.
4. Uang bukan kunci utama dalam usaha peningkatan pendidikan, kualitas pendidikan dapat diperbaikim jika administrator, guru, staf, pengawas dan pimpinan mengembangkan sikap yang terpusat pada kepemimpinan kerja.
5. Kunci utama kualitas pendidikan adalah komitmen pada perubahan. Jika semua guru sekolah telah memiliki komitmen pada perubahan, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi dan kualitas layanan pendidikan, guru akan menggunakan pendekatan yang baru atau model-model mengajar dan melatih dalam membantu perkembangan siswa.
6. Salah satu komponen kunci dalam program kualitas pendidikan adalah sistem pengukuran dengan menggunakan sistem pengukuran memungkinkan para profesional pendidikan dapat memperlihatkan dan mendokumentasikan nilai tambah dari pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik terhadap siswa, orang tua maupun masyarakat.
7. Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan menggunakan program singkat, peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan program-program singkat. )
d. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan
Kualitas pendidikan tertuju pada kualitas lulusan, merupakan suatu yang mustahil, pendidikan menghasilkan lulusan yang berkualitas, jika tidak melalui proses pendidikan yang berkualitas pula. Merupakan sesuatu yang mustahil pula, terjadi proses pendidikan yang berkualitas jika tidak didukung oleh faktor-faktor penunjang proses pendidikan yang berkualitas pula. Proses pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh pesonalia, seperti administrator, guru, konselor dan tata usaha yang berkualitas dan profesional. Hal tersebut didukung pula oleh sarana prasarana, fasilitas, media, sumber belajar yang memadai baik kualitas maupun jumlahnya serta biaya yang mencukupi, manajemen yang tepat serta lingkungan yang mendukung. Kualitas pendidikan bersifat menyeluruh menyangkut semua komponen pelaksana kegiatan pendidikan atau disebut sebagai kualitas total. )
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Rangka mendukung penelaah yang lebih komprehensif, seperti telaah yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka penulis berusaha untuk melakukan kajian awal terhadap pustaka atau karya-karya yang mempunyai relevansi terhadap topik yang akan diteliti.
Skripsi yang dijadikan perbandingan adalah penelitian oleh saudara Tulus Triparyadi, Usaha Kepala Sekolah dan Guru dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di MIN Muloarjo Banjarnegara. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru tetap menjalankan tanggungjawab sebagai kepala sekolah dan guru professional.
Dari penelitian diatas jika kita cermati ada kesesuaian dengan judul yang penulis akan teliti, intinya adalah bagaimana usaha kepala sekolah dan guru dijalankan dengan baik dan menuntut kepala sekolah dan guru agar benar-benar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. sehingga hal ini diperlukan kepala sekolah dan guru yang professional dan mempunyai ketekunan yang dapat menghantarkan tumbuh kembangnya kualitas pembelajaran yang kuat pada pendidikan.
C. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini sangat diharapkan dapat memperoleh hasil yang maksimal sehingga berdasarkan latar belakang agar penelitian tidak menyimpang lebih jauh maka penelitian ini difokuskan pada upaya kepala madrasah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong dengan waktu 3 bulan dari bulan Agustus sampai Oktober 2012.
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainya. ) Penelitian ini menggunakan operasi penelitian deskriptif karena berusaha mengungkapkan masalah yang dihadapinya dengan menggambarkan setiap aspek apa adanya, kegiatan dilakukan dengan menghimpun data yang berhubungan dengan masalahnya dengan memberikan interpretasi. )
Pendekatan penelitian yang dikemukakan diatas merupakan operasi penelitian deskriptif yang pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan desai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar bukan angka. Kalaupun ada angka sifatnya hanya sebagai data penunjang, data yang diperoleh meliputi transkrip, interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lain-lain. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisa dan diinterpretasikan dalam bentuk kalimat yang jelas dan singkat, sehingga mudah dipahami dan akhirnya disimpulkan secara logis.
Pada penelitian ini, desain penelitian yang penulis gunakan adalah dengan memakai model studi lapangan, desain penelitian ini meliputi tentang semua objek yang terkait secara langsung di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini ditinjau dari tempatnya merupakan penelitian kancah atau lapangan yang datanya diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian yang dimaksud dengan subyek penelitian adalah semua yang dapat menjadi sumber informasi dalam menggali data yang akan diperoleh yaitu :
1. Kepala MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong sebagai informasi data awal.
2. Guru MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong sebagai informasi data pokok.
3. Pihak atau sumber yang masih ada kaitannya dengan yang dapat memberikan informasi sebagai penunjang dan pendukung data-data penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai seting, sumber cara, bila dilihat dari segi cara dan teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan :
1. Observasi .
Observasi yaitu pemeriksaan yang bertujuan atau disengaja dan sistematik tentang gejala tertentu melalui pengamatan dan pencatatan atau pengungkapan hasil pengamatan. ) Dalam penelitian ini metode observasi yang dilakukan menggunakan model observasi terus terang yaitu melakukan pengumpulan data dengan menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. )
Observasi yang dilakukan peneliti langsung terjun kelapangan untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan demi mendapat data yang diperlukan. Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data antara lain mengamati gedung sekolah baik mengenai sarana prasarana dan untuk melihat mengenai kegiatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo.
2. Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada sipeneliti. ) Wawancara yaitu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi. ) Wawancara adalah cara yang dipergunakan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden. )
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkam data-data dari dilapangan agar mengetahui sejarah berdirinya dan perkembangan lokasi penelitian, yakni wawancara bebas dengan satu atau dua orang tokoh MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong kemudian wawancara dengan kepala madrasah dan guru untuk memperoleh data tentang upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta bagaimana hasil dari upaya kepala sekolah madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. ) Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu dokumen tentang organisasi, keadaan siswa, daftar inventaris dan sebagainya. Selain metode dokumentasi dalam penelitian ini penulis juga menggunakan study kepustakaan atau hasil penelitian-penelitian terdahulu.
Tehnik pengumpulan data diatas merupakan salah satu cara atau alat untuk mendapatkan data-data sebagai pelengkap dalam penelitian ini, baik data yang didapat berdasarkan pengamatan dilingkungan madrasah dan sekitarnya, berdialog secara langsung dengan beberapa key informan serta beberapa arsi-arsip madrasah.
E. Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan proses pencandraan (description) dan penyusunan transkip intervew serta material lain yang terkumpul. Maksudnya, agar peneliti dapat mnyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau didapatkan dari lapangan. Proses analisa itu meniscayakan pergulatan peneliti dengan data, mengintensiskan menemukan pola-pola, mencari pokok-pokok persoalan yang penting untuk kemudian disajikan kepada orang lain, sebagian besar hasil analisis penelitian kualitatif berapa buku-buku, kertas kerja, makalah, bahan presentasi atau rencana bertindak. )
Adapun langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisa data yang telah diperoleh dari berbagai sumber adalah :
1. Mencatat dan menelaah seluruh hasil data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi.
2. Mengumpulkan dan memilah-milah, mensistesiskan, membuat ikhtisar dan mengkalasifikasikan data sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan maslah.
3. Dari data yang telah dikategorikan tersebut, kemudian peneliti berpikir untuk mencari makna, hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum terkait dengan rumusan masalah.
Dalam menganalisis data peneliti juga menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid, untuk memperoleh data yang valid maka dalam penelitian mengunakan teknik pengecekan yaitu memperpanjang waktu pengamatan, observasi yang dilakukan secara terus menerus, trigulasi sumber data, metode dan penelitian lain dan menggunakan bahan referensi.
Untuk memudahkan upaya pemeriksaan kesesuaian antara kesimpulan penelitian dengan data yang diperoleh dari berbagai alat, dilakukan pencatatan dan penyimpanan data dan informasi terhimpun, serta dilakukan pencatatan dan penyimpanan terhadap metode yang akan dan telah digunakan untuk menghimpun dan menganalisis data selama penelitian berlangsung.
Klopogodo Gombong merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat dasar yang berdiri pada tanggal 1 Agustus tahun 1959 yang pendirinya dibawah Lembaga Muhamadiyah Bagian Pengajaran Kabupaten Kebumen dengan susunan kepengurusan yaitu Pelindung (Dulah Sukri), Ketua (Dahlan), Bendahara (Jumad) dan Sekretaris (Siswadi). ) Keberadaanya MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong berada dibawah Kementrian Agama, dari segi lingkungan, MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong berada didaerah dataran rendah yang letak ini sangat mendukung bagi efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar.
Secara garis besar pendirinya gedung MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahun 1974 mendirikan gedung ukuran 7 x 21 x 1m dengan jumlah 3 lokal, pada tahun 1978 gedung pertama yang dibangun dirubah menjadi 2 lokal dengan ukuran tiap local 6 x 15 m, tahun 1985 mendirikan kantor dengan ukuran 25 x 6 m dan pada tahun 1997 menambah satu local sehingga secara keseluruhan menjadi gedung 1 terdiri dari 3 ruang belajar dan 1 kantor, pada perkembangan selanjutnya MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong berkembang pesat sehingga pembangunan pun mengikutinya.
Setelah musyawarah pengurus dan berdasarkan No Akta Pendirian Lembaga MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong dengan status tanah wakaf, luas tanah 1888,5 m2 dan luas bangunan 483,5 m2 serta luas secara keseluruhan tanah 2372 m2 tepatnya beralamatkan di JL. Ampel No. 444 Klopogodo Gombong Kebumen ditetapkan pengelolaanya dibawah Lembaga Muhamadiyah Bagian Pengajaran Kabupaten Kebumen dengan nomor statistik madrasah 11123305 0093 dan NPSN 20330228. Sejak berdirinya MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong sampai saat ini mengalami kemajuan yang signifikan. )
2. Tujuan Didirikannya MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong
Secara umum tujuan yang ingin dicapai oleh MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong adalah menanamkan dasar-dasar aqidah dan akhlak kepada anak didik sebagai upaya mewujudkan generasi yang berwawasan luas dan berakhlakul karimah, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong yaitu tujuan didirikannya MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong untuk mencetak anak didik dan menanamkan dasar-dasar aqidah dan akhlak kepada anak didik sebagai upaya mewujudkan generasi yang berwawasan luas serta mempunyai wawasan pengetahuan agama dan dapat mengembangkan bakat dan minatnya untuk berprestasi serta mampu bersikap Islami (berakhlakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari. )
Tujuan tersebut ingin ditanamkan pada masing-masing anak didik agar kelak mereka menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan umat yang bukan hanya bisa tetapi mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari baik hubungannya dengan Allah dan hubungannya dengan sesama manusia.
3. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Klopogodo
b. Status : Swasta
c. PBM : Pagi
d. Sertifikasi ISO 9001-200 : Belum
e. Alamat sekolah : JL. Ampel No. 444 Klopogodo Gombong Kebumen
f. RT/ RW : 1/7
g. Desa : Klopogodo
h. Kecamatan : Gombong
i. Kabupaten : Kebumen
j. Nomor Statistik madrasah : 11123305 0093
k. NPSN : 20330228. )
4. Visi Misi dan Tujuan
Perkembangan terkini dan tantangan masa depan terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat berpengaruh terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, era informasi dan berubahnya kesadaran masyarakat serta orang tua terhadap pendidikan memicu madrasah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu, MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong memiliki cita-cita moral yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan dimasa datang yang diwujudkan dalam visi madrasah :
a. Visi
Unggul dalam prestasi, Berwawasan luas dan berAkhlak Mulia.
b. Misi
1) Menanamkan dasar-dasar keimanan (aqidah) dan nilai-nilai ajaran Islam (akhlakul karimah) melalui pendidikan dan pembiasaan anak.
2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan
3) Meningkatkan kemampuan profesional guru
4) Memotifasi siswa untuk berprestasi
5) Menumbuhkan sikap kemandirian pada anak
6) Menerapkan terlaksananya Menejemen Berbasis Sekolah
c. Tujuan
1) Berperan aktif dalam menanamkan dasar-dasar aqidah dan akhlak kepada anak didik sebagai upaya mewujudkan generasi yang beraqidah mukhlis dan berakhlak mulia.
2) Mewujudkan proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, sehingga mampu mengoptimalkan semua potensi yang di miliki peserta didik untuk meraih prestasi
3) Membekali siswa dengan ketrampilan dasar life skill dan pembimbingan esktrakurikuler untuk menumbuhkan sikap kemandirian peserta didik.
4) Memfasilitasi peningkatan dan profesionalisme guru
5) Menjadikan sekolah sebagai basic dakwah. )
5. Letak Geografis
MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong berdasarkan lokasi berada pada dataran rendah dengan potensi wilayah pada garis pertanian dan secara letak kota berada di pedesaan yang jarak madrasah dengan ibu kota propinsi kurang lebih 160 Km dan jarak madrasah dengan kabupaten kurang lebih 7-8 Km. MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong berada terletak disebelah utara kota kebumen yang menempati areal kurang lebih luas tanah 2372 m2 dan luas bangunan 483,5 m2 serta luas halaman 1888,5 m2 dengan status tanah adalah tanah wakaf dengan batasan wilaya
sebelah utara adalah daerah pegunungan, sebelah timur adalah perumahan warga, sebelah selatan adalah perumahan warga dan sebelah barat adalah perumahan warga. )
6. Keadaan Guru dan Siswa
a) Keadaan Guru
Dalam suatu lembaga baik formal maupun non formal guru merupakan faktor yang paling utama dan dominan dalam suatu proses kegiatan belajar mengajar, jika tidak ada guru atau pengajar maka jelas proses kegiatan belajar mengajar tidak akan terlaksana, guru merupakan contoh suri tauladan bagi siswanya baik dari segi ucapan maupun tingkah laku, karena apa yang dilakukan dan dikerjakan oleh guru akan dicontoh oleh siswanya. Guru harus mengerti, memahami keadaan dan kondisi siswanya untuk itu guru dituntut lebih professional dan bijaksana dalam membimbing dan mengarahkan siswanya.
Guna lebih jelasnya mengenai keadaan guru MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL I
Data Guru MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong
Tahun Pelajaran 2012/2013. )
No Jenis guru status
PNS GT GTT JML
1 Guru kelas 1 1 5 7
2 Guru MAPEL 1 2 4 7
JUMLAH 2 3 9 14
b) Keadaan siswa
Siswa merupakan faktor yang utama dalam suatu lembaga pendidikan baik formal maupun non formal, karena faktor tersebut merupakan salah satu komponen yang berpengaruh dalam dunia pendidikan, tanpa adanya siswa maka proses belajar mengajar tidak akan dapat berjalan dan juga bukan disebut sebagai suatu lembaga pendidikan. Keadaan siswa di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong sangat heterogen baik dari segi sosial dan ekonomi.
Guna lebih jelasnya mengenai keadaan siswa MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL II
Data Siswa MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong
Tahun Pelajaran 2012/2013. )
NO KELAS ROMBEL JMLH SISWA
1 I 1 21
2 II 1 15
3 III 1 19
4 IV 1 16
5 V 1 13
6 VI 1 23
JUMLAH 6 107
7. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah hal yang mempunyai andil sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, adapun sarana dan prasarana kesemuanya merupakan hak milik madrasah, MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong ini memiliki sarana dan prasarana yang merupakan salah satu faktor pendukung dan penunjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Sarana dan prasarana merupakan alat bantu yang dipergunakan dalam proses pendidikan, yang memiliki fungsi sebagai pemberi kemudahan penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan fungsi tersebut maka proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik dan efektif serta efisien sehingga dapat tercapainya peningkatan kualitas pendidikan.
Sarana dan prasarana yang tersedia di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong meliputi sarana gedung, mebelair, bangunan gedung meliputi yaitu ruang teori atau ruang belajar yang berjumlah 3 ruang dengan rata-rata ukuran luas 169 m2, ruang kantor, ruang TU, ruang guru, ruang UKS, ruang perpustakaan dan ruang PB serta ruang gudang dan MCK. )
Menurut hasil observasi di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong, maka penulis simpulkan bahwa sarana dan prasarana ataupun fasilitas yang ada, mampu menunjang dalam proses meningkatkan kualitas pendidikan, sarana dan prasarana tersebut sangat dibutuhkan dalam membantu memudahkan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, sebaliknya jika sarana dan prasarana tidak ada maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar dan kualitas pendidikan tidak akan ada.
Sebagaimana wawancara penulis dengan Kepala MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong, adapun sarana dan prasarana yang di miliki masih minim tapi cukup mampu untuk menunjang kegiatan proses kegiatan belajar mengajar, karena sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang mampu menunjang dan meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong. )
8. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupan media dalam meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus sebagai alat untuk menunjang kegiatan dalam rangka memudahkan peruses belajar mengajar di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong, adapun media pembelajaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL III
Media Pembelajaran
MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong. )
No Jenis Media Bentuk Media Jumlah
1 Media Elektronik TV
1 Unit
2 Media Non Elektronik Buku-Buku Pegangan Guru dan Siswa
Gambar
Alat praga
Globe
Bagan
-
-
-
-
-
9. Kurikulum Madrasah
Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu pedoman dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena dengan adanya kurikulum maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan tujuan. Adapun kurikulum yang dipakai di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong yaitu kurikulum KTSP dan dimodifikasikan dengan kurikulum MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong sendiri.
Adapun susunan kurikulum di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong adalah :
a. Mata Pelajaran
1) Pendidikan agama Islam
a) Al qur’an Hadits
b) Akidah Akhlak
c) Fiqih
d) Sejarah Kebudayaan Islam
e) Bahasa Arab
2) Pendidikan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ilmu Pengetahuan Alam
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
7) Seni, Budaya dan Ketrampilan
8) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
b. Muatan Lokal
1) Bahasa Inggris
2) Bahasa Jawa
c. Pengembangan Diri.
1) Pramuka/HW
2) Drumband
3) Badminton
4) Konseling
5) Tenis meja
6) Sepak bola
7) Tapak suci
8) Catur
9) Rebana
10) Anyaman
11) TIK. )
10. Hubungan Masayarakat
MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong selain mempunyai tugas yang berhubungan denga peningkatan kualitas pendidikan dan proses belajar mengajar, juga mempunyai tugas yang berhubungan dengan kemasyarakatan, hal ini dilakukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan.
Adapun hubungan kemasyarakatan yang ditempuh oleh MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong antara lain :
a. Hubungan madrasah dengan orang tua wali murid.
Bentuk hubungan dengan orang tua wali murid antara lain :
1) Pertemuan BP setiap awal tahun
Hal ini dilakukan untuk membicarakan secara bersama tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan studi siswa, serta membicarakan masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan usaha peningkatan belajar anak.
2) Mengirim surat edaran
Hal ini dilakukan apabila pihak madrasah akan mengadakan kegiatan-kegiatan diluar madrasah sehingga bisa dihindari kesalah pahaman antara pihak madrasah dengan wali murid.
3) Mengadakan panggilan kepada orang tua atau wali murid
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan terhadap siswa yang menghadapi masalah, terutama masalah yang ada kaitannya dengan orang tua atau wali murid yang bersangkutan, panggilan ini juga dilakukan dalam pembagian nilai hasil belajar siswa atau raport setiap akhir semester.
b. Hubungan madrasah dengan masyarakat
Tujuan hubungan ini adalah terjalinnya kerjasama yang menguntungkan antara pihak madrasah dengan masyarakat, bentuk kegiatan ini bisa berupa mengadakan peringatan hari besar Islam.
c. Hubungan madrasah dengan madrasah yang lain.
Hubungan madrasah dengan madrasah lain bertujuan untuk memajukan kegiatan madrasah sekaligus sebagai cermin, studi koperatif dari kemajuan dan kebijakan yang dilakukan madrasah.
Bentuk kegiatannya antara lain :
1) Pertemuan diantara guru-guru untuk membicarakan dan mengomentari kemajuan dan pengembangan bidang studi.
2) Mengadakan atau mengikuti berbagai kegiatan baik berupa pertemuan ataupun perlombaan yang diselenggarakan oleh instansi tertentu diluar madrasah. )
B. Upaya Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong Tahun Pelajaran 2012/2013
Kualitas pendidikan merupakan kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik secara mutu agar di luar sekolah untuk mempersiapkan peserta didik secara mutu agar dapat memainkan peran secara tepat dalam berbagai lingkungan kehidupan. Dapat dipahami bahwa kualitas pendidikan merupakan kualitas lulusan, kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa selama dalam proses belajar mengajar.
Sebagiamana hasil penelitian diterangkan bahwa kualitas pendidikan merupakan kualitas lulusan, kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa selama dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan utama pendidikan di madrasah dalam rangka mewujudkan tujuanya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi madrasah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
1. Meningkatkan SDM di MI Muhammadiuah Klopogodo
Berdasarkan hasil wawancara, kepala madrasah memberikan penjelasan bahwa maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan sangat tergantung pada tingkat SDM yang ada baik kepala madrasah, guru, siswa dan tenaga kependidikan lainya. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan meningkatkan sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan SDM dari pendidik, kepala madrasah memagangkan guru – guru MIM Klopogodo di SD atau MI yang kualitasnya sudah bagus, memberikan kesemapatan untuk melakukan studi lanjut, mengikut sertakan guru – guru dalam seminar, mengadakan kegiatan KKG di dalam dan di luar madrasah serta melakukan kegiatan studi banding.
Pemagangan guru – guru merupakan agenda rutin di MIM Klopogodo yang dilakukan setiap tahun sekali. SD atau MI yang sudah pernah dijadikan tempat magang antara lain SD Kreatif Muhammadiyah Gombong, SDIT Logaritma Karanganyar, dan SD Condong Catur Jogjakarta. Melalui kegiatan pemagangan diharapkan guru – guru dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. Untuk kegiatan studi banding yang pernah diikuti oleh kepala madrasah MIM Klopogodo adalah studi banding ke SD Alam Alhikmah Surabaya dan SD Muhammadiyah Program Khusus di Solo.
Dalam rangka meningkatkan professionalime guru, kepala madrasah memberikan kesempatan dan dukungan kepada guru untuk melakukan studi lanjut utamanya bagi guru yang belum menempuh SI. Apa bila guru sudah menempuh SI kependidikan diharapkan mereka akan bertambah pengetahuanya sehingga mereka menjadi guru yang professional.
Untuk meningkatkan SDM dari tenaga kependidikan di MIM Klopogodo, kepala madrasah juga mengikut sertakan tenaga kependidikan di MIM Klopogodo dalam kegiatan diklat. Salah satu tenaga kependidikan yang sudah pernah diikutsertakan diklat adalah pegawai perpustakaannya.
2. Meningkatkan kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan kunci dari suatu kesuksesan. Dalam rangka menegakan kedisiplinan di madrasah, kepala madrasah memberikan penghargaan dan hukuman bagi semua personal yang ada dimadrasah, membuat jadwal kegiatan guru dan karyawan, jadwal kegiatan rutin madrasah, jadwal pelajaran, daftar kehadiran guru dan karyawan, serta memberikan sanksi bagi siswa maupun guru yang terlambat. Kedisiplinan guru menentukan besar kecilnya honor yang diterima. Bagi guru yang hadir di madrasah 10 menit sebelum jam tujuh dan pulang sesuai jadwal maka akan mendapat tunjangan kehadiran sebesar Rp2000 per kehadiran sedangkan guru yang hadir lebih dari jam tujuh dan pulang tidak sesuai jam pulang maka tidak akan mendapat tunjangan kehadiran. Selain disiplin dalam kehadiran, guru harus disiplin dalam kegiatan pembelajan. Dimana guru harus disiplin dalam membuat rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran dan melaporkan hasil belajar siswa.
3. Mejalin kerjasama yang baik dengan orang tua atau wali siswa.
Untuk menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua atau wali siswa Kepala madrasah mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua. Kegiatan ini dinamakan parenting. Kegiatan ini digunakan untuk menyampaikan program – progam dari madrasah dan memahamkan visi dan misi madrasah. Kegiatan parenting dilakukan tiap awal dan akhir semester.
4. Menjunjung tinggi kebersamaan
Kepala madrasah MIM Klopogodo sangat menjunjung kebersamaan. Hal ini terlihat dari sikap kepala madrasah yang selalu berusaha membangun komunikasi yang positif diantara para guru dan karyawan . Dimana kepala madrasah selalu berusaha bersikap terbuka serta menciptakan suasana kekeluargaan terhadap para guru dan karyawan. Selain itu, kepala madrasah selalu mengadakan rapat apabila terdapat permasalahan khususnya mengenai perkembangan MIM Klopogodo ke depan sehingga para guru mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi serta dapat memberikan masukan – masukan secara leluasa.
5. Mendatangkan konsultan pendidikan
Setipa hari sabtu di MIM Klopogodo diadakan pertemuan rutin. Pertemuan ini dipandu oleh konsultan pendidikan yang didatangkan dari PCM. Konsltan tersebut bernama bapak Widiantoro Tri Atmaji, S.Pd. peran konsultan pendidikan di MIM Klopogodo adalah memandu guru-guru untuk membuat lesson plan atau rencana pembelajaran, dan sharing tentang permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
6. Menerapkan model pembelajaran team teaching
Model pembelajaran team teaching dilaksanakan di kelas rendah karena siswa dikelas rendah membutuhkan bimbingan dan pengawasan yang lebih banyak membutuhkan perhatian khusus dari para pendidik.
7. Mengadakan pembinaan olimpiade
Salah satu kelebihan dari MI Muhammadiyah dibanding MI yang lain di kecamatan gombong ialah adanya pembinaan olimpiade bidang sains dan matematika. Pembinaan ini dilaksanakan diluar jam pelajaran. Siswa yang mengikuti pembinaan ini diseleksi terlebih dahu.
C. Faktor Pendukung Dan Pemghambat Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong Tahun Pelajaran 2012/2013
Upaya peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan, karena tidak hanya berkaitan dengan masalah teknis saja, tetapi mencakup berbagai persoalan yang rumit dan komplek, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan dan manajemen pendidikan yang baik.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu agenda utama yang dilaksanakan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong, upaya ini diharapkan agar lembaga pendidikan ini dapat menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas sehingga peserta didik mempunyai nilai lebih yang lebih tinggi dan apabila terjun di masyarakat dapat memberikan manfaat untuk lingkungannya.
Untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong diperlukan peran aktif dari semua pihak, bukan hanya kepala madrasah dan guru saja, tetapi juga dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak antara lain komite sekolah, wali murid, dan juga masyarakat di lingkungan MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong. Oleh karena itu, dalam melakukan peningkatan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong terdapat faktor mendukung yaitu hal-hal yang mempermudah tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan penghambat faktor yaitu hal-hal yang mempersulit tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan :
1. Faktor Pendukung
a. Internal
1) Adanya kerjasama yang baik dalam lingkungan sekolah. Kerjasama yang baik ini meliputi kerjasama antara kepala madrasah dengan guru dan karyawan, guru dengan guru, guru dengan siswa, dan guru dengan karyawan. Salah satu contoh diantaranya adalah guru selalu mendukung dan melaksanakan program-program yang telah menjadi keputusan bersama.
2) Adanya kesadaran dalam diri tenaga pendidik dengan siswa. Kesadaran ini ditunjukan dari sikap guru di MIM Klopogodo yang memperlakkukan siswa – siswanya dengan tidak membeda – bedakan. Selain itu, guru juga akrab dengan siswa sehingga siswa – siswa di sana tidak merasa tertekan dan takut ketika disekolah. Siswa menjadi berani dalam menyampaikan ide dan pendapatnya, serta aktif bertanya pada saat pembelajaran.
3) Adanya kesamaan visi dan misi dari pihak guru dan kepala madrasah. Persamaan visi dan misi ini ditunjukan dari sikap guru di MIM Klopogodo saling bekerjasama dalam menjalankan seluruh program madrasah tanpa ada rasa keterpaksaan, serta adanya komunikasi positif.
4) Adanya pendanaan yang memadai yaitu dana BOS, sumbangan PCM dan infaq siswa setiap bulan. Setiap bulan PCM memberikan sumbangan sebesar satu juta rupiah.
5) Adanya SDM yang mumpuni yaitu kepala madrasah yang berpendidikan S1, guru sesuai dengan fak-faknya dan latar belakang siswa yang mayoritas dari keluarga menegah.
b. Eksternal
1) Adanya dukungan dari masyarakat sekitar, dukungan dari Komite dan Ranting Muhamadiyah Desa Klopogodo. Dukungan ini diwujudkan dengan adanya kekompakan masyarakat ketika madrasah sedang membutuhkan bantuan, baik tenaga, pikiran maupun lainnya.
2) Adanya dukungan dari Pengurus Cabang Muhamadiyah (PCM) Kecamatan Gombong dan Pengurus Daerah Muhamadiyah (PDM) Kabupaten Kebumen. Wujud dukungan dari Pengurus Cabang adalah memberikan dana tambahan setiap bulannya. Adapun Pengurus Daerah biasanya memberikan sumbangsihnya dalam bentuk pelatihan-pelatihan para pendidik untuk meningkatkan SDM.
2. Faktor Penghambat
a. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana di MIM Klopogodo masih sangat terbatas, terutama sarana pembelajaran. Diantara sarana dan prasarana yang belum ada adalah gedung perpustakaan, tempat cuci tangan masing-masing kelas, penerangan di dua kelas belum terpenuhi, labaratorium IPA maupun Komputer belum tersedia serta kurangnya alat-alat peraga.
b. Lambatnya informasi yang diterima dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan karena MIM Klopogodo belum memiliki area hotspot tersendiri.
c. Kurang aktif dalam melakukan kegiatan ekstra yang ada di madrasa. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada masih kurang maksimal untuk mengembangkan bakat dan minat dari peserta didik. Hal ini disebabkan oleh kekurangan pendidik yang mampu menguasai skill khusus di bidangnya.
d. Adanya guru yang masih studi lanjut (S1) sehingga waktu dan pikiranya masih terbagi sehingga belum fokus. Ketidakfokusan salah satu guru yang masih studi lanjut disebabkan oleh banyaknya tugas-tugas dari individu pendidik itu sendiri, selain itu, pendidik juga masih tertebabani untuk memikirkan pendanaan studi lanjutnya terutama bagi yang belum PNS dan studi lanjutnya tidak di UT.
e. Pengalaman kerja guru yang belum lama.
Para pendidik di MIM Klopogodo mayoritas adalah guru baru yang belum memiliki pengalaman kerja selain di MIM Klopogodo kecuali Kepala Madrasah dan satu guru senior yang masih mengajar di MIM Klopogodo tersebut.
Pergeseran pendekatan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan telah berimbas pada pengelolaan sistem pendidikan, yakni dari semula yang lebih bersifat sentralistik bergeser kearah pengelolaan yang bersifat desentralistik, hal ini secara implisit dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, yang diberlakukan secara efektif, bahwa pendidikan merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah Kabupaten dan Kota.
Untuk dapat melaksanakan kewajiban ini secara bertanggungjawab dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penduduk daerah yang bersangkutan, maka diperlukan strategi pengelolaan pendidikan yang tepat. Strategi ini diperlukan mengingat sebagian besar daerah mengalami keterbatasan sumber daya, sementara itu tuntutan akan kualitas pendidikan selalu meningkat terus sejalan dengan kemajuan perkembangan kehidupan masyarakat dan tuntutan dunia kerja.
Dalam mencapai hasil yang lebih optimal, efektif dan efisien dalam menangani berbagai permasalahan pendidikan, pemerintah daerah tidak mungkin dapat bekerja secara sendirian, karena masih ada pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap bidang pendidikan tersebut, seperti orang tua, madrasah dan institusi sosial lain seperti dunia usaha atau dunia industri. Karena itu kerjasama dan koordinasi antara pemerintah daerah dengan pihak-pihak yang berkepentingan tersebut menjadi sangat penting dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi, terutama dalam bidang pengelolaan pendidikan. )
Strategi pengelolaan pendidikan yang mengedepankan kerjasama antara berbagai pihak seperti di atas lebih dikenal dengan istilah the collaborative school management yang pada perkembangan selanjutnya menjadi model pengelolaan sekolah yang dinamakan manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam program desentralisasi bidang pendidikan, yang ditandai adanya otonomi luas ditingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang tinggi, dan dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional.
Otonomi diberikan agar madrasah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan serta agar madrasah lebih tanggap terhadap kebutuhan lingkungan setempat. Masyarakat dituntut partisipasinya agar mereka lebih memahami kompleksitas pendidikan, membantu, serta turut mengontrol pengelolaan pendidikan. Adapun kebijakan nasional yang menjadi prioritas pemerintah harus pula diperhatikan oleh madrasah, dengan demikian madrasah dituntut memiliki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah, karena keduanya merupakan penyelenggara pendidikan di madrasah.
Manajemen berbasis sekolah (MBS) menawarkan kepada madrasah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan lebih memadai bagi para peserta didik. Adanya otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi madrasah untuk meningkatkan kinerja para personel, menawarkan partisipasi langsung phak-pihak terkait dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di madrasah. Otonomi madrasah juga berperan dalam menampung consensus umum yang meyakini bahwa sedapat mungkin, keputusan seharusnya dibuat oleh mereka yang memiliki akses paling baik terhadap informasi setempat, mereka yang bertanggungjawab terhadap kebijakan dan mereka yang terkena akibat-akibat dari kebijakan tersebut. )
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor tersebut perlu adanya penanggulangan dengan cara menata yaitu tepatnya pada manajemen berbasis sekolah. Dengan adanya manajemen berbasis sekolah akan dapat mempermudah gambaran dalam meningkatkan kualitas pendidik di MI Muhamadiyah Kelapagada Gombong.
D. Hasil Upaya Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong Tahun Pelajaran 2012/2013
Kualitas pendidikan atau kualitas madrasah tertuju pada kualitas lulusan. Merupakan sesuatu yang mustahil, pendidikan atau madrasah menghasilkan lulusan yang berkualitas, jika tidak melalui proses pendidikan yang berkualitas pula. Merupakan sesuatu yang mustahil pula, terjadi proses pendidikan yang berkualitas jika tidak didukung oleh faktor-faktor penunjang proses pendidikan yang berkualitas pula. Proses pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh personalia, seperti administrator, guru, konselor dan tata usaha yang berkualitas dan professional, hal tersebut didukung pula oleh sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas, media serta sumber belajar yang memadai, baik kualitas maupun jumlahnya dan biaya yang mencukupi, manajemen yang tepat serta lingungan yang mendukung.
Kualitas pendidikan bersifat menyeluruh, menyangkut semua komponen, pelaksana dan kegiatan pendidikan atau disebut sebagai kualitas total, adalah sesuatu yang tidak mungkin, hasil pendidikan yang berkualitas dapat dicapai hanya dengan satu komponen atau kegiatan yang berkualitas. Kegiatan pendidikan cukup kompleks, satu kegiatan, komponen, pelaku, perilaku, waktu terkait dan membutuhkan dukungan dari kegiatan, komponen, pelaku serta waktu lainnya.
Dari upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong dapat memberikan hasil yang cukup baik, sebagaimana hasil wawancara dengan kepala madrasah mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah cukup memberikan pengaruh dalam pembelajaran terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, hasilnya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya hasil belajar siswa di MIM Klopogodo.
Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa yang sudah mencapai KKM di semua bidang mata pelajaran. Nilai ujian akhir nasional bisa mendapatkan predikat 10 besar se-kecamatan Gombong yang terdiri dari 33 SD dan MI, dimana sebelum tahun 2011 MIM Klopogodo selalu mendapatkan rangking akhir dari 33 SD dan MI yang ada, siswa yang lulus dari MI Muhammadiyah dapat dipastikan sudah hafal jus 30 dan dapat membaca Alquran.
2. Tegaknya kedisiplinan
Kedisiplinan di MI Muhammadiyah sudah baik. Semua guru, Karyawan, dan siswa selalu hadir di madrasah tepat waktu. Ketika bel masuk berbunyi, siswa langsung baris tanpa menunggu perintah dari gurunya. Guru masuk dan keluar kelas tepat waktu.
3. Terciptanya kerjasama yang solid antar guru dan kepala madrasah.
Hal ini terlihat dari kerjasama guru dan kepala madrasah dalam menyelesaikan kendala – kendala yang dihadapi dalam pembelajaran. Bentuk kerjasama ini adalah sharing bersama tentang solusi dalam mengatasi kendala – kendala yang dihadapi oleh guru. Kegiatan sharing ini dilaksanakan pada pertemuan rutin di hari sabtu.
4. Terciptanya persamaan visi dan misi dari pihak guru dan kepala madrasah di MIM Klopogodo.
Terciptanya persamaan visi dan misi ini terlihat dari sikap guru yang sangat mendukung dan melaksanakan program –program di madrasah dengan sungguh –sungguh.
Hal lain yang dirasakan oleh guru, sebagaimana wawancara yang dilakukan kepada guru, mengatakan bahwa hasil yang dirasakan adalah siswa telah menerima dengan baik apa yang telah ditugaskan oleh guru, misalnya ketika dalam kegiatan belajar mengajar siswa mendengarkan dengan seksama, ketika ada diskusi dalam kelas selalu aktif dalam bertanya. Dengan adanya model sekolah alam siswa menjadi lebih senang dan semangat ketika belajar.
Dengan adanya pembinaan olimpiade, siswa – siswa yang memiliki kemampuan dalam bidang tersebut menjadi tersalur bakatnya. Siswa – siswa binaan dari MIM Klopogodo pernah mengikuti olimpiade MIPA tingkat SD dan MI yang diselenggarakan di Purwokerto. Siwa dari MIM Klopogodo masuk dala peringkat 10 besar.
Setelah diadakannya kegiatan rutin salat duha setiap pagi, siswa – siswa yang masuk ke MI belum bisa salat, setelah dikelas satu siswa sudah bisa salat dan hafal seluruh bacaan dalam salat dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil analisis penelitian yang telah dilakukan dan tertuang dalam Bab IV, selanjutnya akan disimpulkan sebagai berikut :
1. Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong yang dilakukan adalah sesuai dengan peran, tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin dan tenaga pendidik. Upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah (1) meningkatkan SDM yang ada di MIM Klopogodo. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan SDM antara lain: memagangkan guru pada Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidiyah yang kualitasnya sudah bagus, memberikan kesempatan dan dukungan kepada guru untuk melaksanakan studi lanjut, mengikut sertakan guru – guru pada kegiatan diklat dan studi banding; (2) menegakan kedisiplinan di MIM Klopogodo. Hal ini dilakukan dengan membuat daftar kehadiran baik untuk kepala madrasah, guru, karyawan, dan siswa, meberikan sanksi bagi guru, karyawan, dan siswa yang hadir dan pulang tidak tepat waktu. Selain itu memberikan sanksi pada guru yang tidak membuat lesson plan, membuat jadwal kegiatan rutin disekolah, dan membuat jadwal pelajaran; (3) menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua dengan cara mengadakan kegiatan parenting di setiap awal dan akhir semester; (4) menjunjung tinggi kebersamaan yang dilakukan dengan cara menjalin komunikasi yang positif dan bersifat terbuka terhadap saran dan kritik; (5) melaksanakan model pembelajaran team teaching untuk dikelas rendah.
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan upaya-upaya dalam peningkatan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong. Faktor pendukung adanya kerjasama yang baik dalam lingkungan madrasah, adanya kesadaran dalam diri tenaga pendidik dengan siswa dan adanya dukungan dari masayrakat sekitar. Sedangkan faktor penghambat kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, lambatnya informasi yang diterima dalam meningkatkan kualitas pendidikan, kurang aktif dalam melakukan kegiatan ekstra yang ada di madrasah dan kurangnya dana. Oleh karena itu, perlu adanya penanggulangan dengan cara menata yaitu tepatnya pada manajemen berbasis madrasah. Dengan adanya manajemen berbasis madrasah akan dapat mempermudah gambaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong.
3. Hasil dari upaya yang dilakukan kepala madrasah dan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong bahwa hasil yang dirasakan adalah siswa menerima dengan baik apa yang telah ditugaskan oleh guru, hal ini terlihat di mana siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan dalam semua mata pelajaran. Karena siswa dalam kegiatan belajar mengajar mereka memahami dan mendengarkan dengan seksama, walaupun ada siswa yang tidak memahami dan mendengarkannya. Sehingga hasil dari upaya yang dilakukan kepala madrasah dan guru dapat diketahui dari prosesntase kelulusan yang ada di MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong bahwa siswa MI Muhamadiyah Klopogodo Gombong Blora rata-rata melanjutkan ke SMPN dan MTs dan ada yang melanjutkan ke pondok pesantren, naiknya hasil belajar siswa, hasil rata UN masuk dalam sepuluh besar dari 33 SD dan MI se kecamatan Gombong, dan tegaknya kedisiplinan yang baik di MIM Klopogodo Gombong.
B. Saran-saran
Berdasarkan kenyataan dan teori yang ada, peneliti dapat mengajukan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan pendidikan, yaitu :
1. Lembaga harus tetap memberikan tugas dan kewajiban bagi seorang kepala madrasah dan guru sehingga dapat mempertahankan kualitas pendidikan.
2. Lembaga madrasah khususnya kepala madrasah dan guru dengan masyarakat, diharapkan nantinya bisa bekerjasama dengan baik dalam memajukan madrasah ke depan.
3. Dalam usaha untuk mencapai kesuksesan dalam belajar dengan mencapai hasil belajar yang optimal, maka perlu adanya kerjasama antar pihak lembaga dengan orang tua siswa dan kerjasama yang baik tersebut diharapkan orang tua ikut memperhatikan anaknya dalam belajar agar mempunyai kualitas pendidikan yang baik.
4. Untuk memperoleh hasil studi yang lebih baik dan akurat bagi peneliti yang akan datang, perlu dilakukan uji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan dengan menambahkan variable lain, seperti guru professional dan lain sebagainya.
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, tidak ada kata-kata yang lebih indah melainkan saran dan kritik yang membangun dari seluruh pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya sebagai penutup penulis mohon maaf segala kekurangan dan kesalahan, serta penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar